Sabtu, 09 Mei 2009

10 Tips Kelola Uang Keluarga

# Prioritas pertama dan terpenting: lunasi hutang konsumtif Anda sesegera mungkin. Lebih cepat lebih baik.
# Cek pos pengeluaran cicilan hutang, apakah besarnya <=30%? Jika lebih, artinya beban hutang Anda terlalu berat dan beresiko tidak terbayar.
# Prioritas ke-2, menabung minimal 10% dari penghasilan. Lebih tinggi lebih baik.
# Jangan terlalu banyak menempatkan uang Anda dalam tabungan. Setelah pos Dana Darurat yaitu sebesar 5-6x pengeluaran bulanan terpenuhi, berinvestasilah !!
# Ingat, lifesytle = expense. Ingin tahu apakah gaya hidup Anda sudah sesuai dengan penghasilan? Cek pos pengeluaran rutin dan non-rutin Anda. Jika tidak sesuai, lakukan pemangkasan pengeluaran sekarang juga.
# Be a smart shopper ! Berpikirlah 10x sebelum Anda mengeluarkan uang. Apakah benar-benar perlu dan sesuai kebutuhan ? Apakah barang yang saya beli termasuk produktif atau konsumtif ?
# Saat yang tepat untuk berbelanja adalah saat barang yang anda butuhkan sedang sale/discount di toko. Namun harus diingat yang terpenting, itu adalah barang yang memang Anda butuhkan dan sudah dianggarkan ! Dengan demikian Anda dapat saja melewati toko yang sedang sale besar-besaran tanpa harus masuk dan berbelanja jika tidak sedang membutuhkan apa-apa.
# Jangan abaikan pengeluaran-pengeluaran yang bersifat sepele dan berjumlah kecil tetapi teratur/sering. Tanpa sadar, jika ditotal selama sebulan ternyata jumlahnya tidak sedikit dan cukup menguras kantong kita. Hal ini harus dihilangkan.
# Penting untuk diingat, kartu kredit bukanlah extra money. Jika menggunakan kartu kredit, pastikan bahwa memang uang untuk membayar tagihan sudah ada dalam budget Anda. Dengan begitu, pasti dapat Anda penuhi tepat waktu.
# Tantangan terbesar dalam mengelola keuangan keluarga adalah memperkecil expense (menyederhanakan lifesytle) dan memperbesar income anda. Jika hal ini dapat dilakukan secara konsisten dan disiplin, niscaya keberhasilan mengelola keuangan keluarga Anda dengan mudah akan terwujud.

# Tambah/Perbesar uang yang masuk, salah satunya dapat dilakukan dengan menekuni peluang usaha rumahan yang dapat dilakukan tanpa meninggalkan kewajiban rumah tangga Anda. Selengkapnya...

Selasa, 05 Mei 2009

CERMATI PENGELUARAN ANDA

Oleh: HERI KUSDIANTO

Kunci penting dari pengelolaan keuangan adalah mengontrol pengeluaran. Karena lebih mudah mengontrol pengeluaran, dari pada pendapatan.

Anda bisa saja berharap pendapatan naik, dan telah melakukan upaya untuk itu, namun hasilnya tetap tidak akan bisa Anda kontrol. Pendapatan seorang karyawan akan sangat tergantung pada bosnya. Pendapatan pengusaha lebih rumit lagi, banyak faktor yang mempengaruhi.

Dengan mencermati pengeluaran, Anda dapat terhindar dari pengeluaran belanja yang tidak perlu. Sehingga Anda dapat menyisihkan dana lebih banyak untuk ditabung, guna memenuhi impian masa depan. Beli rumah, naik haji, pendidikan anak, dana pensiun dan banyak lagi.


Langkah pertama, tinjau ulang tagihan bulanan yang harus Anda bayar. Bedakan antara tagihan dan cicilan, sekilas keduanya nampak sama, tapi berbeda. Cicilan adalah dana yang harus Anda bayarkan dengan jumlah yang sama secara periodik. Cicilan mobil Rp 3jt per bulan, tidak bisa dikurangi jadi Rp 2,5jt.

Sedang tagihan, adalah sejumlah dana yang ditagihkan secara periodik atas apa yang Anda nikmati dalam kurun waktu tersebut. Misal, tagihan listrik, telepon, air. Tagihan ini dapat dikontrol, karena tagihan didasarkan pada apa yang Anda nikmati (pakai).

Selanjutnya langkah kedua, kategorisasikan pengeluaran Anda berdasar nilai produktifitasnya. Ada dua kategori, yaitu barang produktif dan konsumtif. Barang konsumtif hanya memiliki nilai pakai, Anda konsumsi dan nikmati kegunaannya. Nilai finansialnya cenderung turun. Sedang barang produktif justru memberi nilai tambah, karena sifatnya yang produktif.

Barang produktif: emas, rumah, reksadana, unitlink, dll. Barang konsumtif: pakaian, handphone, mobil, dll.

Barang konsumtif bisa jadi produktif, dan sebaliknya barang produktif bisa jadi barang konsumtif. Rumah jika ditempati sendiri adalah barang konsumtif, tapi jika disewakan dan uang sewa lebih besar dari bea perawatan, maka dia jadi produktif. Mobil jika digunakan untuk usaha travel adalah produktif.

Miliki sebanyak mungkin harta produktif. Ini akan membantu kehidupan finansial Anda.

Langkah ketiga, cermati hasrat belanja Anda. Apakah Anda belanja berdasar keinginan atau kebutuhan. Jelas sekali bahwa Anda harus belanja berdasar kebutuhan, tidak berdasar keinginan. Jika suatu saat Anda ragu dalam berbelanja, kembali tanyakan apakah Anda membutuhkannya atau sekedar menginginkannya.

Hal ini bukan berarti tidak boleh memenuhi keinginan, tidak boleh bersenang-senang. Bukan begitu! Sesuaikan dengan rencana jangka panjang. Tetap anggarkan dana untuk hiburan, tapi kurangi budgetnya, atau kurangi frekuensinya.

Sekali Anda permisif terhadap hal ini, maka Anda akan belanja beberapa hal kecil berdasar keinginan Anda. Ingat, sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Beberapa hal kecil yang sebenarnya tidak Anda perlukan itu jika ditotal dalam satu bulan nilainya akan banyak juga.

Cemilan, rokok, nongkrong di coffe shop. Sekali lagi, bukan berarti tidak boleh. Tapi kurangi jumlah dan frekuensinya. Jika biasanya nyemil 2 bungkus snack, sekarang cukup 1 saja. (Sekalian diet, biar tidak tambah gendut, hehe…). Rokok sehari 2 bungkus, kurangi jadi 1 bungkus sehari. Hidup tanpa rokok sehat lho…

Perhatian! Kadang-kadang meskipun kita sudah merencanakan anggaran belanja, tetap saja kebobolan. Hal ini biasanya karena ada pengeluaran tidak rutin atau tak terduga yang tidak terdapat dalam anggaran. Biasanya untuk membayar pengeluran tak terduga ini kita terpaksa mengambil simpanan dari tabungan atau deposito atau memakai kartu kredit. Jika hal ini terjadi terus menerus akibatnya tujuan investasi Anda bisa tidak tercapai karena dananya selalu terpakai. Karena itu bentuklah dana cadangan minimal sebesar 2 atau 3 kali pengeluaran keluarga Anda per bulan untuk membayar pengeluaran mendadak yang tidak rutin ini. Jika penghasilan Anda tidak rutin atau belum stabil maka bentuklah dana cadangan lebih besar lagi.*****

Selengkapnya...

PERENCANAAN KEUANGAN

Oleh: HERI KUSDIANTO

Perencanaan keuangan meliputI suatu topik keuangan yang luas yang mencakup penganggaran, biaya, hutang, tabungan/investasi, asuransi dan perencanaan dana pensiun. Pemahaman terhadap masing-masing faktor tersebut adalah penting. Dengan memahami bagaimana faktor-faktor tersebut saling bekerja sama dan mempengaruhi, Anda dapat menciptakan landasan yang kuat bagi keuangan Anda dan keluarga.

Penganggaran
Tingkat yang paling mendasar dari perencanaan keuangan personal adalah Penganggaran (Budgeting). Anda bekerja keras untuk mendapatkan uang, dan kemudian membelanjakan uang itu. Meskipun Anda belum pernah melakukan suatu penganggaran secara terperinci dan tertulis. Namun pada kenyataannya setiap orang melakukan penganggaran setiap harinya.

Setiap saat Anda hendak membelanjakan uang Anda untuk sesuatu, secara sadar maupun tidak sadar Anda pasti melakukan pertimbangan. Sebab Anda sangat tahu pasti, bahwa begitu uang tersebut dibelanjakan, maka Anda tidak bisa menggunakan kembali uang yang sama untuk belanja hal lain.


Dalam melakukan penganggaran kita akan berhadapan dengan sangat banyak keputusan keuangan. Sangat sulit untuk dapat mengingat semuanya dan tetap berada pada track yang telah kita tentukan. Bencana finansial, jika Anda tidak menyiapkan track rencana keuangan Anda dan keluarga.

Tanpa perencanaan keuangan, kondisi finansial dapat terdorong kearah overspending, terbelit hutang atau bahkan ketidak-mampuan atau kebangkrutan di masa depan. Tentu tidak seorangpun menginginkan kebangkrutan. Bisa saja sekarang hidup serba berlimpah, namun jika tidak memiliki rencana keuangan, bisa saja suatu saat berbalik arah terperosok lubang kemiskinan.

Saat menciptakan suatu anggaran, Anda mulai dapat melihat secara jernih kondisi keuangan anda selama ini. Berapa banyak uang yang Anda miliki, Anda belanjakan apa saja uang tersebut. Jika sudah dapat melihat secara jernih aliran uang masuk dan uang keluar, maka Anda dapat mengoptimalkan belanjaan Anda. Dengan demikian dapat dipastikan uang dibelanjakan sesuai keperluan. Di sisi lain Anda dapat mengurangi belanja yang tidak perlu, sehingga dapat mulai menabung.

Memotong Pengeluaran
Setelah membuat anggaran, Anda mulai dapat melihat post-post pengeluaran yang tidak diperlukan. Mengencangkan ikat pinggang dapat dilakukan dengan banyak cara. Coba lihat tagihan telepon, Anda dapat menghemat sejumlah uang di post ini. Gunakan telepon dan listrik seperlunya. Gunakan mobil dengan cermat, sehingga Anda dapat menghemat BBM.

Jangan malu dan gengsi dengan sedikit menurunkan gaya hidup. Menghilangkan post pengeluaran yang tidak perlu akan membantu masa depan Anda. Bagaimanapun cara memotong pengeluaran, yang penting Anda harus dapat mengamankan sejumlah uang dan menabungnya.

Bebas Dari Jerat Hutang
Meskipun sudah membuat anggaran dan memotong pengeluaran yang tidak perlu. Bukan berarti Anda dengan sendirinya dapat membebaskan diri dari lilitan hutang. Solvabilitas permodalan, kartu kredit, maupun hutang konvensional. Bukan berarti hutang tidak diperlukan, pada beberapa kasus hutang memang diperlukan. Tapi harus diperhatikan bahwa ada dua jens hutang, yaitu hutang yang baik dan hutang yang tidak baik.

Saat pinjam uang (kredit) untuk membeli mobil, Anda akan masuk ke gerbang banyak hutang. Karena pengembalian hutang pasti ditambah dengan suku bunga, sementara itu nilai ekonomis mobil terus turun tiap tahunnya.
Hutang yang baik adalah :
- Hutang untuk barang yang benar-benar Anda perlukan,
- Berhutang untuk hal yang produktif,
- Hutang untuk sesuatu yang nilai ekonomisnya naik.

Hutang yang tidak baik adalah :
- Hutang untuk barang yang sebenarnya tidak diperlukan,
- Berhutang dengan suku bunga yang tinggi,
- Berhutang untuk hal yang tidak produktif,
- Hutang untuk sesuatu yang nilai ekonomisnya turun.

Keluar dari jerat hutang sebenarnya adalah suatu hal yang tidak sulit. Namun sebelumnya Anda harus memiliki kemandirian finansial terlebih dahulu. Pertama jika Anda terjerat hutang, segera lunasi hutang Anda. Jika pembayaran hutang tersebut dicicil, maka cicil lebih dari biasanya. Untuk pengguna kartu kredit, jangan melakukan pembayaran minimum. Karena kartu kredit menerapkan “compound interest” (bunga berbunga).

Merencanakan Pensiun
Hanya sedikit perusahaan yang menawarkan rencana pensiun penuh. Kondisi ini memaksa kita untuk merencanakan dana pensiun sendiri. Karena setelah pensiun, tidak bekerja lagi, secara otomatis penghasilan menjadi nol. Di saat bersamaan pemenuhan kebutuhan hidup tetap membutuhkan uang.

Tabungan dana pensiun harus menjadi suatu prioritas sebagai suatu pikiran ke masa depan. Sungguh sial banyak orang merasakan bahwa mereka tidak mempunyai uang cukup dan menunda untuk menabung.

Perlindungan Finansial
Setelah segalanya direncanakan (menyusun anggaran, memotong biaya yang tidak perlu, terbebas dari jerat hutang, dan dana pensiun telah disiapkan), Anda pasti merasa tenang. Namun ternyata masih ada satu hal lagi yang harus Anda pertimbangkan, yaitu faktor tak terduga.

Karena kita tidak tahu apa yang bakal terjadi. Meskipun kita telah menyusun rencanakan, tidak ada yang dapat menjamin bahwa rencana tersebut berjalan sesuai kehendak kita. Untuk itu kita butuh perlindungan. UnitLink adalah pelindung yang cocok bagi rencana finansial yang telah Anda susun.

Anda bekerja dan menghasilkan uang, Anda adalah aset yang sangat berharga. Sudah seharusnya Anda dilindungi. Demikian juga rencana keuangan Anda adalah sangat berharga, karena rencana keuangan tersebut akan membawa Anda pada impian. Sudah barang tentu rencana keuangan harus dilindungi agar dapat terus berjalan meski ada rintangan menghadang.*****

Selengkapnya...

Senin, 04 Mei 2009

KONSEP NILAI WAKTU UANG

Oleh: HERI KUSDIANTO

Waspadalah, nilai tabungan Anda digerogoti oleh inflasi. Perlu diingat bahwa setiap sen yang Anda simpan, kemampuan daya belinya selalu digerogoti oleh inflasi.

Misalkan saja Anda menyimpan Rp. 1.000.000,- sekarang. Kita ambil contoh harga beras sekarang adalah Rp. 5.000,-. Artinya dengan seluruh tabungan Anda, pada saat ini Anda dapat membeli beras sebanyak 200 kg.

Dalam waktu 3 tahun mendatang harga beras sudah naik menjadi Rp. 6.500,- karena inflasi. Asumsi tabungan Anda tidak dipotong oleh biaya administrasi dan tidak mendapatkan bunga, maka dengan total nilai tabungan Rp. 1.000.000,- Anda hanya dapat membeli beras sebanyak 153 kg.


Terjadi penurunan daya beli tabungan Anda sebanyak 47 kg beras. Demikianlah penggerogotan yang dilakukan oleh inflasi terhadap nilai tabungan kita.

Oleh karena itu, bila Anda ingin menabung untuk jangka waktu panjang maka lebih baik Anda membeli produk investasi yang hasilnya lebih tinggi dari inflasi. Misalnya adalah reksadana, atau dengan dana terbatas Anda dapat menginvestasikan dana di UnitLink.

Setiap keluarga baik bapak maupun ibu pasti mengusahakan agar kehidupan keuangan keluarganya berjalan dengan aman dan tentram, terbebas dari berbagai masalah. Bekerja dari pagi sampai petang dilakoninya dengan sabar agar semua kebutuhan serta keinginannya tercapai.

Dengan pendapatan bulanan yang diterima tentunya setiap keluarga harus mengalokasikan untuk berbagai kebutuhan keluarga, baik jangka pendek maupun jangka.

Keputusan keuangan yang diambil pasti berpengaruh terhadap keuangan keluarga di masa datang. Keputusan besar seperti pasangan hidup yang Anda inginkan atau keputusan untuk memiliki anak, merupakan waktu yang bersejarah bagi Anda dan keluarga, karena akan merubah sebagian besar perjalanan kehidupan Anda.

Sedangkan keputusan-keputusan yang kecil akan selalu mengikuti selama perjalanan kehidupan Anda berkeluarga, bisa juga berdampak cukup signifikan terhadap kehidupan Anda berkeluarga, terutama yang berkaitan dengan keuangan (uang).

Setiap harinya kita selalu dihadapi oleh pilihan-pilihan seputar keuangan; BELANJA atau MENABUNG, BELI atau JUAL. Keputusan ini terlihat adalah keputusan saat itu, tapi keputusan yang Anda ambil sekarang akan berdampak dalam jangka panjang. Jadi pertimbangkan baik-baik keputusan keuangan yang akan diambil.

Belanja atau Menabung?
Saat ini semakin banyak orang memiliki kartu kredit, hal ini dipicu oleh gencarnya promosi kartu kredit. Persaingan kartu kredit semakin sengit, pihak bank yang punya otoritas mengeluarkan kartu melakukan obral. Kartu kredit memang memberikan banyak manfaat, tapi bila pemakaiannya tidak bijak bisa menjadi bumerang bagi keuangan Anda.

Misalkan saja Anda membelanjakan sebesar Rp 5 juta dengan kartu kredit Anda untuk suatu hal yang tidak Anda butuhkan bulan ini dan membayar nilai minimum pembayaran dari tagihan Anda setiap bulannya. Dengan bunga bulanan kartu kredit misalkan 3 persen, maka Anda membutuhkan waktu lebih dari delapan tahun untuk melunasi pembelanjaan yang Anda lakukan (Rp 5 juta). Anda mengetaui berapa bunga yang harus Anda bayarkan? Lebih dari Rp 5,7 juta.

Sebaliknya bila Anda membuat keputusan yang berbeda, yaitu dengan menginvestasikan Rp 5 juta tersebut dalam bentuk Reksadana maka hasilnya tentunya akan berbeda. Bila Anda menginvestasikan Rp 5 juta dalam bentuk Reksadana dengan harapan keuntungan wajar sebesar 12 persen, maka dalam delapan tahun dana Anda akan berkembang lebih dari Rp 12 juta-an.

Ini merupakan contoh klasik dari pilihan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Bila dilihat dalam waktu panjang, hal ini dapat merubah hidup Anda. Anda mungkin tidak mengingat semua keputuan kecil yang Anda ambil seputar belanja atau menabung selama hidup Anda. tapi satu hal yang menjadi rahasia terbesar dalam mengelola keuangan keluarga adalah kekuatan waktu dalam mengembangkan uang Anda (nilai waktu terhadap uang).

Dollar Cost Averaging
Dengan keterbatasan penghasilan bulanan dan aset diawal tentunya Anda harus menyisihkan dana secara regular dari pendapatan Anda setiap bulannya. Strategi ini dikenal dengan sebutan strategi dollar cost averaging. Lebih tepatnya, Strategi ini dilakukan dengan menginvestasi dana secara sistimatik dan berkesinambungan dalam jangka panjang.

Misalkan Anda mengalokasikan sebesar 20 persen dari pendapatan bulanan Anda yang sebesar Rp 3 juta untuk diinvestasikan dalam bentuk UnitLink. Anda akan melakukannya selama 10 tahun. Bila asumsi tingkat pengembalian yang dipakai adalah 15 persen, maka berapa nilai investasi Anda pada tahun kesepuluh? Hasilnya adalah sekitar Rp 75 juta-an.

Secara esensi maka strategi ini sangat cocok bagi mereka yang memiliki perspektif perencanaan jangka panjang dan memiliki pemasukan regular setiap bulan dan sebagian dialokasikan untuk tujuan masa depan.

Contoh Kebutuhan Masa Depan
Misalkan merencanakan kebutuhan pendidikan anak. Biaya kuliah saat ini mencapai Rp 50jt (termasuk bea masuk, SPP 9 semester, dan iuran lain). Jika sekarang anak Anda berusia 6 tahun, maka ia akan masuk kuliah 12 thn yang akan datang. Berapa biaya kuliah 12 thn mendatang? Dengan asumsi nilai inflasi 10% per thn, maka biaya kuliah anak Anda akan mencapai Rp 110jt.

Contoh lain adalah merencanakan persiapan dana pensiun. Persiapan kebutuhan masa pensiun sering kali membuat orang kaget karena besarnya kebutuhan akan dana tersebut. Kita ambil contoh saja, misalkan kita membutuhkan dana 2,5 Milyar untuk kebutuhan masa pensiun. Karena besarnya kebutuhan tersebut banyak orang malah mengabaikannya. Mereka mengatakan, mana bisa kita mengumpulkan dana sebesar itu? Hitung saja, jika kebutuhan bulanan keluarga Anda saat ini Rp 2jt per bulan, maka 20 tahun lagi, saat Anda pensiun kebutuhan Anda menjadi 4,4jt (perhitungan dengan nilai inflasi 10%).

Oleh karena itu, strategi dollar cost averaging menjadi sangat diperlukan. Sejak kecil kita diajari untuk rajin menabung, tapi kenapa sekarang banyak diantara kita yang justru menganggap remeh nilai penting menabung. Hemat pangkal kaya, dengan menabung sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit. Pilih produk tabungan yang tepat, jangan sampai nilai tabungan Anda digerogoti inflasi.*****

Selengkapnya...

MEMBANGUN KEBIASAAN BERBELANJA YANG SEHAT

Banyak dari kita bingung mencari cara bagaimana agar gaji cukup untuk satu bulan karena sering kali gaji tersebut habis sebelum waktunya. Sebenarnya anda bisa menabung dari gaji anda tidak perduli berapapun penghasilan anda.

Dengan cara membangun kebiasaan yang sehat dalam menggunakan uang dan berani mencoba cara-cara kreatif yang bisa membuat uang anda berkembang dan juga membuat hidup anda lebih baik. Namun, perubahan suatu kebisaan memang selalu membutuhkan penyesuaian dipihak lain. Begitu juga dengan kebiasaan berbelanja, menghabiskan uang pasti jauh lebih menyenangkan daripada harus menyimpannya .

Ketahuilah , Anda tidak harus menderita karena mencoba mengelola uang dengan baik dan mulai menata hidup Anda. Yang harus anda lakukan adalah bagaimana menggunakan uang dengan pintar serta menjadi seorang pembelanja yang hati-hati. Tujuannya adalah agar Anda mendapatkan hasil yang maksimal dari tiap rupiah yang anda hasilkan dan tidak mengeluarkan sepeserpun ketika tidak diharuskan untuk itu.


Kita ambil saja contoh lain selain perubahan kebiasaan berbelanja yang juga menjadi masalah kebanyakan orang, misalnya kebiasaan merokok. Anda tahu bahwa merokok merusak kesehatan, menyebabkan gangguan kehamilan, impotensi, jantung dan sebagainya. Anda ingin berhenti merokok sama sekali, tetapi tiap hari selalu saja yang terjadi sebaliknya . Berbagai godaan saat pelaksanaannya membuat kemauan yang sudah kuat harus menyerah dengan olok-olok teman yang bertaruh Anda pasti tidak akan berhasil. Belum lagi yang mulut yang terasa asam, konsentrasi yang tergangggu, kepala pusing karena ternyata berhenti merokok juga membutuhkan penyesuaian kondisi fisik yang lain.

Well…. Memang sulit sekali jika Anda harus berhenti merokok sekaligus, tetapi jika satu hari Anda biasa menghabiskan satu bungkus isi 12 batang, kenapa tidak dicoba untuk mengurangi satu batang rokok saja terlebih dahulu. Bedanya tidak terasa bukan ? Jika anda memaksa berhenti sekaligus, Anda pasti akan tersiksa

Bagaimana caranya supaya bisa menggunakan uang dengan cermat dan menjadi pembelanja yang hati-hati ? Berikut ini adalah tips-tips belanja pintar yang sederhana dan bisa membantu Anda membangun kebiasaan berbelanja yang sehat, antara lain :

1.Kurangi membeli barang-barang yang nilainya menurun
Belanjakanlah uang Anda pada barang-barang yang nilainya bertambah. Kebanyakan orang berbelanja pada barang-barang yang nilainya habis begitu digunakan seperti, makanan, pakaian , atau nilainya menurun seperti barang elektronik dan barang-barang konsumsi lainnya. Selama anda sudah bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan maka berbelanja adalah hal yang wajar dilakukan dan buka sekedar lapar mata saja

2.Little stuff means a lot
Seringkali kita tidak merasa keluar uang banyak untuk beli rokok, beli cemilan atau sekedar ngopi-ngopi. Wajar saja jika kita lupa karena jumlahnya kecil saja dan sudah menjadi kebiasaan. Bahayanya adalah karena menjadi kebiasaan sehari-hari maka kita lupa bahwa jumlah yang kecil tadi jika kita kalkulasi dalam setahun jumlahnya jadi besar juga. Tentunya jumlahnya akan jadi lebih berlipat ganda jika diinvestasikan.

3.Jaga total cicilan hutang dibawah 30% dari gaji
Kebiasaan orang pada umumnya adalah menggunakan hampir 90% dari penghasilannya perbulan untuk membiayai kebutuhan belanja rumah tangga. Apa yang terjadi jika Anda mempunyai cicilan hutang rumah, mobil atau kartu kredit yang menghabiskan 50% dari penghasilan ? Kemana Anda harus memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga. Bisa-bisa Anda mencari pinjaman sana-sini untuk mencover kebutuhan rumah tangga. Karena itu jika anda harus berhutang , jagalah agar total cicilan hutang per bulan jumlahnya tidak lebih dari dari 30% dari penghasilan anda, sehingga sisanya sebesar 70% bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

4.Kartu kredit bukan uang lebih
Kartu kredit seringkali membuat kita lebih kaya daripada yang sebenarnya. Limit kartu kredit membuat kita serasa mempunyai uang tunai lebih. Padahal limit kartu kredit yang diberikan tidak gratis. Begitu kita pakai maka kita harus mengembalikannya , dan jika Anda tidak sanggup membayar lunas maka Anda akan dikenakan bunga. Karean itu untuk belanja sehari-hari bayarlah dengan uang tunai atau dari kartu ATM atau kartu debit Anda. Simpanlah kartu kredit Anda untuk keadaan darurat, sebagai sumber dana cepat kala keadaan gawat namun uang tunai tidak tersedia.

5.Miliki dana cadangan
Kadang-kadang walaupun orang sudah mempunyai anggaran belanja, tetap saja kebobolan. Hal ini biasanya karena ada pengeluaran tidak rutin atau tak terduga yang tidak terdapat dalam anggaran. Misalnya ada saudara pinjam uang, memberikan hadiah ulang tahun, sumbangan pernikahan, dan lain-lain. Biasanya untuk membayar pengeluran tak terduga ini kita terpaksa mengambil simpanan dari tabungan atau deposito atau memakai kartu kredit. Jika hal ini terjadi terus menerus akibatnya tujuan investasi Anda bisa tidak tercapai karena dananya selalu terpakai. Karena itu bentuklah dana cadangan minimal sebesar 2 atau 3 kali pengeluaran keluarga Anda per bulan untuk membayar pengeluaran mendadak yang tidak rutin ini. Jika penghasilan Anda tidak rutin atau belum stabil maka bentuklah dana cadangan lebih besar lagi . Sebelum Anda berinvestasi untuk tujuan keuangan apapun, pastikanlah Anda sudah membentuk dana cadangan ini terlebih dahulu.

Oleh: Mike Rini, Dikutip dari Danareksa.com

Selengkapnya...

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform